Hai...guys minP punya fanfic buat kalian yang suka baca. Semoga kalian suka sama fanfic buatan minP ini cerita khayalan minP maaf kalau ada salah kata, garing atau ceritaya ga bagus mohon dimaafkan ya.. Semoga kalian suka sama fanfic buatan minP, jangan lupa komentarnya ya langsung mention aja ;) *aduh minP kelamaan deh* -__-" selamat membaca guys :)
Bintang hatiku
Part 1
Aku sedang asik duduk diblakon rumahku sambil memandangin bintang-bintang dilangit, malam ini banyak sekali bintang-bintang bersinar terang membuatku semakin takjub akan ciptaan nya yang maha kuasa. Aku selalu menghabiskan malam ku dibalkon rumah sambil memandangi bintang-bintang dilangit dan mendengarkan musik kesukaan ku, dulu waktu mama masih ada aku dan mama sering melihat bintang-bintang bersama. Aku dan mama sama-sama suka melihat bintang tapi semenjak kejadian itu aku hanya seorang diri melihat bintang tanpa mama disampingku.
*flasback*
Malam itu kami sekeluarga pulang liburan dari puncak tiba-tiba dijalan kami mengalami kecelakaan yang membuat kedua orang tua ku meninggal dunia, kedua kakak ku hanya mengalami luka ringan sedangkan aku mengalami kelumpuhan dan harus menjalani hidupku dikursi roda. Saat tau kalau kedua orang tua ku meninggal aku benar-benar sedih dan terpuruk ditambah aku harus menerima kenyataan kalau aku lumpuh tapi kedua kakak ku mencoba menenangkanku dan mereka berjanji akan selalu berada disampingku, saat ini keluarga yang aku punya hanya kedua kakak ku mereka selalu berada disampingku dan memberikanku support untuk bangkit dan tidak boleh terus terpuruk walaupun kedua orang tua kami sudah tiada.
*back to reality*
Sudah 1 bulan aku lewati hari-hariku dikursi roda yang dibantu kedua kakak ku dan bi wati pembantu dikeluargaku, semenjak kejadian kecelakaan itu aku tidak mau sekolah dan selalu mengurung diriku dikamar sampai tidak ingin keluar rumah dan setiap malam selalu kuhabiskan waktuku dibalkon rumah untuk melihat bintang, dulu kata mama kalau suatu saat nanti mama tidak ada atau aku kangen sama mama lihat saja bintang-bintang itu pasti diantara bintang-bintang itu ada mama. Makanya setiap malam aku selalu melihat bintang-bintang dari balkon rumahku dan didisini pula banyak kenagan indahku bersama mama, papa dan kedua kakak ku, kami selalu menghabiskan waktu bersama setiap weekend. Waktu kecil aku punya cita-cita bisa menggapai bintang tapi kata mama suatu saat nanti aku bisa menggapainya tapi sampai sekarang tidak pernah bisa aku menggapai semua bintang-bintang itu entahlah sampai kapan aku bisa menggapai semua bintang dilangit dan ingin bersama kedua orang tuaku.
"mau sampai kapan kamu memandangi semua bintang-bintang itu?" suara itu memecahkan keheninganku
"aku kangen sama mama dan papa ka?" jawabku yang masih saja memandang langit yang penuh dengan bintang
"kakak juga kangen sama mama dan papa. Ya sudah gini saja gimana kalau besok kita kekuburan mama dan papa?" tanya kakak ku yang kali ini tepat berada disampingku dan memasangkan sweter ketubuhku, aku hanya mengaggukan kepala tanpa megeluarkan suara
"ini sudah jam 12 malam. Istirahatlah nanti kamu sakit lama-lama diluar" dengan cepat kakak ku menarik kursi rodaku masuk kedalam rumah dan membaringkan ku ditempat tidur tidak lupa menyelimutiku dan mengecup keningku.
Keesokan pagi aku masih seperti biasanya hanya terdiam dan melihat langit-langit kamarku yang banyak bintang-bintang dan tiba-tiba pintu kamarku terbuka ka rafael dan ka rangga masuk dengan membawakan sarapan pagi untuk ku
"selamat pagi bintang kecil kakak" suara ka rafael membuatku melirik kearahnya
"kakak bawakan sarapan pagi untuk mu" kali ini ka rangga yang bersuara dan langsung membantuku merubah posisiku dari tiduran menjadi duduk
"kita sarapan dulu ya sayang" tanya ka rafael dan menyuapiku satu sendok bubur ayam
"kamu kenapa sih bintang semenjak mama dan papa meninggal kamu tidak mau berbicara sama kami.. Kamu marah sama kakak?" tanya ka rangga mengawali pembicaraan kami
"ka rafael tau kamu sedih dan terpukul sepeninggalnya mama dan papa tapi kamu tidak bisa diam seperti ini dan tidak ingin keluar kamar. Kalau kamu terus-terusan seperti ini mama dan papa pasti sedih melihat kamu dan mereka pasti akan marah sama ka rafael dan ka rangga karena kami tidak bisa menjaga dan merawat kamu dengan benar" kali ini giliran ka rafael bertanya kepadaku
"kami sayang sama kamu, kami ingin melihat kamu bangkit dari keterpurukan ini. Mana bintang kecil yang kakak kenal selalu ceria, periang, semangat dan memberikan banyak bintang-bintang dirumah ini" kata-kata ka rangga dan ka rafael membuat ku meneteskan air mata dan kali ini aku melihat kearah ka rangga dan ka rafael sambil memegang tangan mereka
"ka maafin bintang" hanya kata-kata itu yang bisa kuucapkan dengan linangan air mata
"sayang kamu tidak perlu minta maaf sama kakak, kakak ngerti dengan kondisi kamu yang sekarang tapi kamu juga jangan terus-terusan meratapi nasibmu yang seperti ini. Ini semua sudah suratan takdir, allah tidak akan memberikan cobaan kepada umatnya diluar kemampuan nya jadi saran kakak kamu harus bangkit dari keterpurukan dan kesedihan kamu" ucapan ka rafael membuat tangisan ku semakin menjadi
"bintang, ka rafael dan ka rangga berbicara seperti ini untuk kebaikan kamu. Kamu adalah amanat dari mama dan papa jadi kami sebagai kakak kamu harus mengingatkan kamu untuk tidak berlarut dalam kesedihan" ka rangga mencoba menenangkan ku dalam pelukan nya
"ya sudah kamu jangan nangis lagi ya sekarang kamu habisin makan nya abis itu kamu mandi, kita kekuburan mama dan papa nanti sore saja ya soalnya ka rafael harus kekantor dan ka rangga harus ke kampus" kata ka rafael menghapus air mataku dengan jari telunjuknya dan langsung ku jawab dengan anggukan
Setelah selesai makan ka rafael dan ka rangga pergi dan aku dirumah berdua dengan bi wati. Aku sudah mandi dan sudah rapih dan kali ini aku bosan berada didalam kamar akhirnya aku putuskan untuk keluar kamar dan meminta bi wati untuk mengantarkan ku jalan-jalan keluar rumah baru kali ini aku mau keluar rumah walau hanya dipekarangan rumah itu sudah lebih menyenangkan bahkan bi wati senang akhirnya aku mau keluar kamar. Bi wati mendorong kursi rodaku kehalaman depan rumah tiba-tiba ada yang pencet bel dan bi wati pamit untuk melihat siapa yang datang
"non, bibi liat dulu ya siapa yang datang" aku hanya menganggukan kepala dan bi wati langsung melihat siapa yang datang
Aku hanya terdiam dikursi roda sambil melihat bunga melati kesayangan mama sudah berkembang, biasanya setiap pagi mama selalu meyiram semua bunga yang ada dihalaman rumah.
"maaf anda cari siapa ya?" tanya bi wati kepada laki-laki yang ada dihadapan nya
"apa benar ini rumahnya om chandra kusuma?" tanya laki-laki itu kepada bi wati
"iya betul, ini rumahnya tuan chandra kusuma tapi maaf anda ada keperluan apa dengan tuan chandara?" tanya bi wati
"perkenalkan saya bisma karisma anaknya bapak wijaya sahabatnya om chandra. Om chandra nya ada?" jawab laki-laki berbehel yang langsung memperkenalkan dirinya ke bi wati
"maaf tuan sudah meninggal 1 bulan yang lalu" jelas bi wati dengan muka sedih
"innalillahi om chandra sudah meninggal. Padahal saya datang kesini untuk bertemu dengan om chandra. Oya bi perempuan yang ada dikursi roda itu siapa?" laki-laki itu menunjuk kearahku
"ohh..itu non bintang anaknya tuan yang paling bungsu" jawab bi wati sambil melirik kearahku
"kalau rafael dan rangga ada dirumah?" tanya laki-laki itu lagi
"den rafael lagi kekantor, kalau den rangga lagi dikampus. Oya bibi sampai lupa silahkan masuk ngobrolnya didalam saja tidak enak masa tamu disuruh berdiri diluar" guraw bi wati dan langsung mempersilahkan laki-laki itu masuk kedalam
Bi wati langsung mendekatiku dan berbisik " non ada tamu nya tuan, non mau disini atau kedalam" tanya bi wati
"disini saja" bisik ku kepada bi wati
"baik non, bibi tinggal kedalam sebentar ya non" balas bi wati dan aku hanya menjawab dengan anggukan kepala
Bi wati mengajak laki-laki itu masuk kedalam rumah dan duduk diruang tamu dengan segera bi wati pergi kedapur untuk membuatkan minum. 15menit kemudian bi wati keluar dengan membawa baki yang berisi sirup dan cemilan kue kering untuk laki-laki itu
"ini den minuman nya" bi wati menaruh minuman dan kue kering itu diatas meja
"makasih ya bi jadi ngerepotin *senyumbehel* oya bi anaknya om chandra kenapa duduk dikursi roda?" tanya laki-laki itu
"non bintang lumpuh akibat kecelakaan 1 bulan yang lalu yang membuat tuan dan nyonyah meninggal dunia. Semenjak kejadian itu non bintang seperti itu hanya diam tidak ingin bicara dengan siapa-siapa dan mengurung dirinya dikamar bahkan untuk kesekolah saja non bintang tidak mau, kami semua sudah membujuk non bintang untuk terapi kaki tapi tetap saja dia tidak mau. Alhamdulillah baru hari ini non bintang mau keluar kamar dan minta tolong dibawa keluar rumah" jawab bi wati panjang lebar
"ohh..jadi bintang itu lumpuh karena kecelakaan itu" balas bisma
"oya tadi den rafael telpon dia pesan sama bibi untuk menyiapkan kamar tamu untuk aden bisma, bibi siapkan kamarnya dulu ya den" bi wati langsung bangun dari duduknya
"maaf ya bi saya jadi ngerepotin kemungkinan saya bakalan betah disini karena ada cewe cantik" goda bisma dan bi wati langsung tersenyum kearahku
"ahh den bisma bisa saja, jangan marah ya den kalau non bintang nya bersikap seperti itu" tanya bi wati agak sedikit ragu
"tenang saja bi saya ngerti dengan kondisi bintang dan saya akan berusaha untuk meluluhkan hati bintang dan memberikan nya semangat baru" bisma percaya diri bahwa dirinya bisa menaklukan hati bintang yang sedang terpuruk dan membuat bintang move on
"baiklah kalau begitu bibi tinggal kedalam sekalian tasnya bibi bawa kekamar tamu ya den" ucap bi wati sambil membawa tas bisma kekamar tamu
Bisma beranjak dari duduknya segera mendekatiku dan mengajak ku ngobrol tapi tetap saja tidak akan ada jawaban apa-apa dariku
"tidak baik loh wanita secantik kamu bengong sendirian disini nanti kesambet loh" bisma membuka percakapan tapi tetap saja tidak ada respon apa-apa dari ku. Aku terus memandangi bunga meliati kesayangan mama
"bunga melati itu sangat indah seperti dirimu, kalau diibaratkan kamu itu seperti bunga itu aku akan menjaga dan merawatnya setulus hatiku dan menyirami serta membirinya pupuk agar terus berkembang" ucap bisma mencoba menghiburku
"kamu tidak ingin berkenalan dengan ku?" tanya bisma sambil melirik kearahku, aku hanya diam dan tidak ada satu pun jawaban dari ku
"walaupun kamu tidak ingin berkenalan dengan ku aku akan tetap memperkenalkan diri. Perkenalkan namaku bisma karisma aku anaknya om wijaya sahabat papah mu dan rencananya aku akan tinggal disini untuk beberapa minggu karena kedua orangtuaku diluar kota" jelasnya panjang lebar
Tiba-tiba ada suara klakson mobil *tin...tin...tin...*
Tahan guys part 1 nya sampe disini dulu ya...
Kira-kira siapa yang dateng ya?
Apa maksud kedatangan bisma kerumah bintang?
Apakah bintang bisa bangkit dari keterpurukan nya?
Gimana penasaran ga kelanjutan ceritaya?
Mau tau ga kelanjutan nya?
Mau banget atau mau tau aja?
Enelan? Cius? Cungguh?
Ditunggu komentarnya ya...
#NO COPAS
Hy sb FF kali keren-keren banget (y)
BalasHapusTapi,mana nih lanjutan dari FF "Bintang hatiku" dan "Cintaku ke pentok Bisma Karisma"??
Penasaran nih sama kelanjutan dari 2 FF kalian itu! hehe.. :D :)