Rabu, 04 Juli 2012

Cinta Tidak Akan Lari Kemana

Sejak awal aku tidak mau berada ditempat ini tapi ka rafael memaksaku untuk ikut dengan nya. Apa boleh buat, aku tak bisa menolak ajakan ka rafael walaupun dalam hatiku tidak ingin ikut "huft" -.-"

Disini aku bener-bener tidak tahan melihat seseorang yang ada dihadapanku sedang berpelukan dengan wanita lain. Tanpa dia sadari aku yang sedari tadi melihat adegan yang membuat ku muak dengan tampang menjijikan melihat seseorang yang aku sayangin dan cintai sedang berduan dengan wanita lain yang tidak lain sahabatku sendiri. "pantas saja selama 2 bulan dia tidak memberiku kabar ternyata dia selingkuh dengan sahabatku sendiri" gumamku dalam hati.

Sakit rasanya mendapatkan kejutan yang membuat jantungku seketika berhenti dan tanpa aku sadari air mata ini keluar dengan sendirinya dari balik pelupuk mata ku. Seketika laki-laki itu menyadari kehadiranku dan berusaha melepas rangkulan wanita yang berada disampingnya dan berusah mendekatiku, dengan cepat aku berlari dan menghindari laki-laki itu dan tidak ingin mendengar penjelasan apa pun dari nya.

Deraian air mata ini terus mengalir seperti air sungai yang tidak berhenti, secepat mungkin aku berlari tanpa tujuan yang jelas. Aku benar-benar tidak tahan rasanya ingin teriak sekencang mungkin untuk melepaskan semua bebanku ini, aku berhenti disebuah taman yang cukup sunyi dan damai yang selalu membuatku tenang jika berada ditempat ini. Aku duduk sambil merenung "kenapa laki-laki yang aku sayang selingkuh dengan sahabatku sendiri, laki-laki yang selama ini menjadi sandaranku ketika aku sedih maupun senang dan selalu membuatku nyaman ketika berada didekatnya" seketika semuanya hancur bersama dengan perasaanku saat ini. Sangking lelahnya dengan kejadian yang baru saja aku alami aku tertidur dibangku taman dengan deraian air mata yang masih membasahi pipiku.

Aku terbangun dipagi hari dan menyadari semalaman aku tertidur dibangku taman, pasti semua orang mencari ku terutama papah, mamah dan kakak ku. Aku berusaha bangkit dari bangku taman tapi aku merasa kepalaku pusing dan keseimbangan badanku mulai goyah dan seketika badan ku terjatuh kerumput dan tak sadarkan diri. Saat aku tersadar aku sudah berada disebuah kamar dan terlihat disamping kiri ku papah dan mamah yang sedang melihat kearaku dengan muka cemas.

"alhamdulillah kamu sudah siuman" kata mamah seraya memeluk ku dengan pelukan hangatnya
"syukurlah kamu sudah sadar. Sudah 2 hari kamu tidak sadarkan diri" kata papah
"aku ada dimana mah?" kata ku dengan suara lemas
"kamu ada dirumah sakit sayang. 2 hari yang lalu ada seseorang yang melihatmu pingsan ditaman dan langsung membawamu kerumah sakit" jelas mamah
"siapa yang membawaku kesini?" tanya ku kepada mereka
"kamu jangan banyak bicara dulu ya sayang, kamu baru sadar biar nanti dokter periksa kondisi kamu" kata papah dan tidak lama kemudian dokter datang dengan cepat dokter memeriksa kondisiku
"alhamdulillah kondisinya sudah membaik tapi fisiknya masih lemas. Untuk beberapa hari kamu harus menginap disini sampai kondisimu membaik" jelas dokter yang memeriksaku
"tapi dok saya mau pulang sekarang, saya mau istirahat dirumah saja" kata ku kepada dokter
"baiklah kalau kamu mau pulang sekarang tapi kamu harus istirahat total dan jangan lupa minum obat. Bagaimana?" tanya dokter itu kepadaku
"baik dok" jawabku
"ya sudah papah urus administrasi sekalian nebus obat" kata papah seraya keluar bersama dokter yang memeriksa ku

****
Sesampainya dirumah aku langsung istirahat dikamar dan membaringkan tubuh ku dikasur, papah dan mamah keluar dari kamar ku. Sejak kejadian itu aku mulai murung dan tidak ingin bicara apa pun apalagi kalau harus mengingat kejadian itu yang membuatku tak sadarkan diri selama 2 hari, tanpa ku sadari aku tertidur sampai malam dan mamah membangunkan ku dengan halus
"vio sayang bangun yuk, sudah malam kamu belum makan sama minum obat. Nanti badan kamu lemes kalau belum makan" kata mamah sambil membelai rambutku dengan halus
"iya mah" jawab ku dan langsung bangun dari tempat tidur
"mamah suapin makan nya ya sayang. Mamah sudah buatin bubur ayam buat kamu"  kata mamah sambil memberikan satu suapan untuk aku makan

Rasanya senang sekali aku selalu mendapatkan perhatian dari mamah, papah dan kakak-kakak ku mereka semua sayang kepada ku mereka tidak akan tega melihat kondisiku yang sekarang.
"mah, ka rafael sama ka morgan kemana?" tanya ku kepada mamah
"ka morgan ada dikamarnya sedangkan ka rafael pergi menemui teman nya" jawab mamah
"oh ya mah, yang bawa aku kerumah sakit siapa?" tanya ku kepada mamah yang sedang menyuapiku
"mamah juga tidak tau siapa yang bawa kamu kerumah sakit soalnya pas mamah dan papah sampe rumah sakit orang itu sudah pergi tapi kata suster yang bawa kamu kerumah sakit anak muda, suster itu juga tidak tahu namanya siapa" jawab mamah
"Kira-kira siapa ya yang bawa aku kerumah sakit? Kenapa orang itu langsung pergi tidak menunggu mamah dan papah" gumam ku dalam hati

Selesai mamah menyuapiku makan aku langsung minum obat dan berbaring kembali dikasur sambil nonton tv. Aku mencoba mengambli hp ku untuk melihat apakah ada pesan masuk atau tidak karna semenjak kejadian malam itu hp ku mati dan baru aku aktifkan "banyak sekali pesan yang masuk" ucapku. Aku mencoba membaca pesan itu satu persatu mulai dari sms mamah, papah, ka rafael, ka morgan dan yang terakhir dari bisma, ya..nama laki-laki itu bisma. Aku malas untuk membaca sms dari bisma, laki-laki yang sudah membuatku seperti ini hanya satu sms yang aku baca

+6281293477434
Bisma Karisma
"vio aku minta maaf selama ini tidak pernah memberimu kabar sampai akhirnya kau melihatku bersama sahabatmu sendiri. Jujur dari lubuk hatiku yang paling dalam aku masih sayang dan cinta sama kamu, sebenarnya aku tidak mau dengan keadaan yang seperti ini tapi aku terpaksa meninggalkan mu tanpa kabar karna ada sesuatu yang tidak bisa kujelaskan padamu. Rencananya hari ini aku dan citra akan pindah ke Amerika aku dan citra akan menikah dan menetap disana. Semoga kamu bisa mendapatkan laki-laki yang terbaik selain aku dan melanjutkan kehidupanmu dengan laki-laki yang kamu sayangi. Sekali lagi maafkan aku telah menyakitimu, terima kasih selama ini kau telah membuat hari-hari ku berwarna semua kenangan yang kita lalui akan kukubur dalam-dalam bersama cintaku"

Saat itu hatiku benar-benar hancur membaca isi pesan dari bisma tapi apa boleh buat semuanya sudah terjadi dan semoga dia bahagia dengan pilihannya. Selamat tinggal bisma aku akan membuang semua kenangan indah yang kulewati bersamamu dan tidak akan kuingat-ingat lagi sudah cukup kau membuat luka dihati ku. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dengan cepat kuhapus air mata yang membasahi pipi ku dengan sebuah tisu, tidak lama kemudian pintu kamarku terbuka dan masuklah seorang laki-laki yang tidak asing lagi bagi ku. Ya..dia ka rafael bersama dengan laki-laki berpipi tembem dengan rambut berponi dibelakangnya tapi aku tidak pernah mengenal siapa yang datang bersama ka rafael. Ka rafael langsung menghampiriku dan duduk disampingku sambil memegang tanganku
"de, gimana keadaan kamu sekarang?" tanya ka rafael kepada ku
"alhamdulillah ka, udah baikan tapi masih lemes" jawab ku dengan suara lemas
"oh ya, kenalin ini temen kakak namanya rangga, dia yang waktu itu membawamu kerumah sakit" kata ka rafael yang memperkenalkan teman nya kepada ku
"hai, aku rangga. Nama kamu viola kan?" tanya ka rangga
"iya ka, nama aku viola panggil saja vio" jawab ku yang masih lemas
"ka rafael sudah cerita semua, kamu tidak usah dipikirin lagi ya. Saatnya kamu untuk move on dan melupakan semuanya" kata ka rangga
"oh ya ka, aku boleh minta sesuatu?" tanya ku kepada ka rafael
"boleh, emangnya kamu mau minta apa? Nanti kakak kasih" jawab ka rafael
Aku langsung membiskan sesuatu ketelinga ka rafael dengan cepat ka rafael menjawab dengan anggukan
"ya sudah nanti kakak cariin buat kamu. Sekarang kamu istirahat saja biar besok pagi bisa lebih fress" kata ka rafael yang langsung bangun dari duduk nya dan menarik selimut ku dan tak lupa dia mengecup kening ku
"aku pamit pulang ya vio, besok aku kesini lagi untuk menengok mu" kata ka rannga

Aku hanya mengaggukan kepala dan mereka pun keluar dari kamar ku. Kalian tahu apa yang aku bisikan ke ka rafael, aku minta kepada ka rafael untuk membelikan hp dan nomor baru agar bisma tidak bisa menghubungiku. Tak lama kemudian aku pun tertidur pulas.

*****
Keesokan hari kondisi badan ku sudah mulai membaik aku bangun dari tempat tidur dan bergegas kekamar mandi supaya badan ku seger kembali, setelah selesai mandi dan berganti baju aku langsung keluar kamar dan menuruni anak tangga satu persatu. Aku melihat keara meja makan semuanya sudah kumpul untuk sarapan pagi, aku langsung menghampiri meja makan dan menarik kursi disebelah mamah
"anak mamah sudah bangun, kita sarapan sama-sama ya mamah bikin nasi goreng sepcial" kata mamah sambil mengelus rambutku
"iya mah" jawab ku
"vio kamu sudah punya pilihan mau masuk universitas mana?" tanya papah
"rencananya aku mau satu kampus sama ka rafael dan ka morgan" jawabku kepada papah
"bagus, papa setuju. Jadi ada yang selalu mengawasi dan jagain kamu" tanya papah sambil melipat koran yang dibacanya
"bener banget de, nanti biar ka rafael sama ka morgan yang urus semuanya kamu terima beres" samber ka morgan
"kemaren aku udah ngomong sama ka rafael dia yang akan urus semua nya" jawab ku kepada mereka
"papah tenang saja serahkan semuanya sama aku, aku yang akan urus semuanya" jawab ka rafael
"ya sudah, papa serahkan semuanya sama kamu sekalian nanti papah transfer uang nya ke rekening kamu" balas papah
"ok. Pah, mah aku berangkat kekampus dulu ya" kata ka rafael sambil bangkit dari kuris nya
"pah, mah aku juga berangkat ya" jawab ka morgan bersamaan papah pun pamit untuk berangkat ke kantor

Setelah papah, ka rafael dan ka morgan berangkat aku membantu mamah untuk merapihkan meja makan meski sudah ada pembantu yang membantu mamah. Selesai merapihkan meja makan aku kembali ke kamar untuk beristirahat tapi baru satu langkah menaiki anak tangga bel rumah berbunyi "siapa sih pagi-pagi yang sudah datang" kataku dan aku bergegas jalan keruang tamu untuk membukakan pintu dan melihat siapa yang datang. Setelah aku buka pintu sudah ada ka rangga berdiri dibelakang pintu
"selamat pagi vio" tanya ka rangga dengan senyuman nya
"selamat pagi ka. Cari ka rafael ya? Ka rafael nya sudah berangkat kekampus" jawab ku
"aku kesini bukan cari rafael tapi mau ketemu sama kamu. Kemaren kan aku sudah janji mau dateng kesini nengokin kamu" balas ka rangga
"ow, aku kirain kakak kesini cari ka rafael. Silahkan masuk ka" jawab ku dan mempersilahkan ka rangga masuk, dari dalem rumah mama menanyakan siapa yang datang
"vio siapa yang datang?" tanya mama dari arah dapur
"ka rangga mah, temen nya ka rafael" jawab ku dan mempersilahkan ka rangga untuk duduk
"silahkan duduk ka" kata ku
"makasih" jawab ka rangga, tidak lama kemudian mama keluar dari dapur dan menghampiri aku dan ka rangga yang sedang duduk diruang tamu
"selamat pagi tante, maaf ya tante saya pagi-pagi sudah datang kesini" tanya ka rangga kepada mama
"selamat pagi nak rangga, tidak apa-apa tante senang nak rangga mau main kesini jadi anak tante tidak mengurung diri lagi dikamarnya" jawab mama sambil melirik kearahku
"ih..mamah apa-apaan sih, siapa yang mengurung diri dikamar" bales ku sambil menundukan kepala
"lebih baik nak rangga ajak vio jala-jalan keluar dari pada dia mengurung dirinya dikamar" tanya mama
"saya sih mau-mau saja tante, apa vio nya mau saya ajak jalan?" jawab ka rangga
"ok, aku mau jalan-jalan keluar tapi aku ganti baju dulu" jawab ku dan langsung berjalan kekamar ku

Setelah selesai aku ganti baju aku langsung turung kebawah, melihat mama dan ka rangga sedang asik ngobrol
"aku sudah siap" kata ku seketika mereka menghentikan pembicaraan mereka
"kita pergi dulu ya tante" jawab ka rangga sambil meminta ijin ke mama
"iya, kalian hati-hati dijalan dan janga pulang malem-malem. Tante titip vio ya" kata mama
"ih...mamah apa-apaan sih, emang nya aku anak kecil yang harus dijagain" jawabku dengan muka cemberut dengan cepat aku berjalan keluar menuju mobil ka rangga yang diikuti ka rangga dari belakang

Kita pergi kesebuah taman yang sudah tidak asing lagi bagiku aku turun dari mobil dan langsung berjalan mendekati sebuah danau, tempat ini tempat dimana biasa aku dan bisma sepulang sekolah menghabiskan waktu untuk hunting foto atau sekedar melepaskan kepenatan. Aku jadi teringat kembali masa-masa dimana aku dan bisma sering melewati waktu bersama ditempat ini, aku tidak bisa pungkiri didalam lubuk hatiku aku masih sangat merindukan kehadirannya disisiku tapi itu semua tidak mungkin karna bisma sudah pindah ke Amerika bersama citra.
Aku tertunduk lemas dibawah rumput yang hijau, aku berusaha untuk menguatkan diriku supaya tidak menangsih lagi dan aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk tidak mengingat-ingat kenangan bersama bisma. Ka rangga yang sadar dengan kesedihanku pelahan mendekatiku
"vio kamu kenapa" tanya ka rangga dengan hati-hati
"aku tidak apa-apa kok ka. Hanya saja...." seketika kata-kata ku terhenti dan ka rangga menarik tanganku dalam pelukan nya
"sudah vio, kamu jangan sedih lagi ya.. Masih banyak orang yang sayang sama kamu ada mama dan papa kamu, ada ka rafael, ka morgan dan juga ada aku" jawab ka rangga sambil mengelus rambut ku

Aku langsung menarik tubuh ku dari pelukan ka rangga dan menghapus air mataku
"iya ka, aku janji aku tidak akan bersedih lagi aku akan kembali seperti vio yang selalu ceria, peringa dan semangat" jawab ku dengan senyuman
"nah gitu dong" balas ka rangga dan kami pun tertawa bersama

*2 tahun kemudian*

Semenjak kejadian itu aku kembali ceria, periang, dan semangat. Kini aku sudah menjadi mahasiswi dan satu kampus dengan ka rafael, ka morgan dan ka rangga. Disini aku juga mendapatkan teman baru yaitu dicky, ilham dan reza kami  selalu bersama-sama tentunya dengan ketiga kakak ku yang super ganteng dan kece. Kedua kakak ku lebih banyak meluangkan waktu untuk ku jadi aku tidak pernah kesepian lagi karena mereka selalu ada untuk ku. Aku sudah menganggap ka rangga itu seperti kakak ku sendiri karna dia pun sebaliknya, semenjak bisma pindah ke Amerika bersama citra sahabatku aku tidak pernah mendengar kabar tentang mereka lagi walaupun sampai sekarang aku tidak bisa melupakan bisma dari pikiran dan hatiku tapi aku sudah mengikhlasan nya pergi dengan sahabatku.

Kulalui hari-hari ku dengan kesenangan bersama ketiga sahabtku dan ketinga kakak ku, mereka selalu ada untuk ku karna mereka tidak mempunyai pacar jadi kita putuskan setiap malam kita selalu kumpul disebuah cafe untuk berkumpul bersama atau menghilangkan kepenatan selama 1 minggu kuliah.

Disuatu hari aku dan ketiga sahabatku berkumpul dicafe favorit kita untuk menunggu ka rafael, ka morgan dan ka rangga aku bertemu seseorang yang sudah 2tahun pergi meninggalkan ku dengan luka dihatiku ini. Ya..orang itu adalah bisma "ngapain dia ke Indonesia bukan nya dia sudah menetap di Amerika bersama citra" gumam ku dalam hati. Aku langsung menutup muka ku dengan daftar menu yang ada dimeja
"vio kamu kenapa" tanya dicky yang melihatku panik
"iya vio, kamu kenapa sih? Kenapa mukanya ditutupin segala" sahut reza
"aduh plis deh kalian jangan berisik nanti aku ketahuan" jawabku sambil berbisik kepada mereka
"emangnya kamu takut ketahuan siapa sih vio?" kali ini ilham angkat bicara
"kalian lihat laki-laki yang duduk dikursi sana" tanya ku kepada mereka dan mereka pun langsung menoleh kearah yang aku tunjuk
"emangnya siapa laki-laki itu? Memangnya kamu kenal?" tanya reza menyelidik
"sekarang kita pergi dari tempat ini aku tidak mau mencari keributan disini nanti aku jelasin sama kalian" kataku sambil menyuruh mereka bangun dari duduk nya dan menutupiku agar tidak terlihat oleh bisma

Setelah keluar dari cafe aku melihat ka rafael, ka morgan dan ka rangga datang dan melihat kita sedang ada diluar
"sedang apa kalian diluar?" tanya ka morgan
"anu ka kita pindah ke cafe lain aja yuk, aku bosan dengan suasana dicafe ini. Aku mau cari suasana baru" jawabku dengan sedikit berbohong
"kamu ini kenapa sih vio? Biasanya kamu paling suka kalau dicafe ini" tanya ka rafael
"aduuuh kakak tadi kan aku sudah bilang aku bosan sama suasana dicafe ini, kita cari cafe lain ya ka pliiss..." jawabku dengan muka melas
"ya sudah kita cari cafe lain, lagi pula aku juga bosen dengan suasana dicafe ini" balas ka rangga yang sepertinya mengerti maksudku

Akihirnya kami pun pergi dari cafe itu dan mencari cafe lain yang tidak jauh dari taman. Selama dicafe aku lebih banyak diam tidak seperti biasanya yang selalu bercanda karena fikiranku sedang melayang etah kemana, kali ini ka rangga merasa ada yang aneh dengan ku sampai akhirnya dia secepatnya menarik tangan ku untuk ikut dengan nya agar tidak ada yang curiga dengan sikapku
"vio ikut aku yuk, ada yang mau aku bicarakan padamu?" tanya ka rangga yang segera menarik tangan ku
"mau kemana ka?" jawab ku yang masih heran
"sudah ikut saja, guys aku pinjem vio dulu ya" tanya ka rangga
"kalian berdua mau kemana?" tanya ka morgan
"ada urusan berntar sama vio" jawab ka rangga
"ya sudah, jagain dia ya.." balas ka rafael
"iya, tenang aja aku akan jagain vio kok. Kalian tenang saja" jawab ka rangga dan langsung menarik ku keluar dari cafe

Aku dan ka rangga langsung pergi ke taman yang tak jauh dari cafe dan kami langsung duduk dekat danau. Sepertinya ka rangga tau apa yang sedang aku pikirkan sekarang sehingga dia menarik ku dan membawaku kesini agar yang lain tidak tahu.
"sekarang kamu jujur saja sama aku, sebenernya kamu kenapa?" tanya ka rangga memecahkan keheningan

Aku masih saja terdiam tidak mengeluarkan satu kata pun dan ka rangga bertaya lagi
"tolong jawab pertanyaanku vio. Kamu ini ada apa? Dari tadi aku perhatikan tingkah mu aneh sampai minta pindah cafe padahal aku dan kedua kakak mu baru saja datang dan aku tau ada sesuatu yang kamu sembunyikan dari kami?" tanya ka rangga yang kali ini dengan nada yang agak keras
"ok, aku akan jujur sama kakak. Sebenernya waktu dicafe pelangi aku melihat bisma" jawabku dengan penuh hati-hati
"APA? Kamu lihat dia ada disini!!" tanya ka rangga dengan terkejutnya
"iya ka, dia balik lagi ke Indonesia" jawabku dengan lantang
"bukan nya dia menetap di Amerika bersama sahabatmu?" tanya ka rangga
"aku juga tidak tahu ka, kenapa dia ada disini makanya tadi aku minta pindah cafe karena aku tidak mau sampai ka rafael dan ka morgan tahu bisa-bisa mereka bikin keributan. Aku tidak mau mereka berantem" jawabku sambil menangis
"sudah vio, kamu tidak usah khawatir aku akan membantumu. Semoga saja dia datang ke Indonesia tidak mencarimu lagi" balas ka rangga sambil menenangkan ku
"tapi kalau dia datang kesini untuk mencariku bagaimana ka? Apa lagi sampai ketemu dengan ka rafael dan ka morgan" tanya ku penuh kekhawatiran
"aku akan mencari cara agar rafael da morgan tidak ketemu dengan bisma. Mudah-mudahan saja mereka tidak sampai ketemu" jawab ka rangga
Aku hanya terdiam mendengar omongan ka rangga karna aku percaya pada ka rangga kalau dia akan membantu ku dalam menghadapi masalah ini karna selama ini yang membantu ku bangkit dari keterpurukan adalah ka rangga, dia selalu setia ada disampingku dan selalu mensuportku.

Keesokan hari nya dikampus aku langsung diserbu sama ketiga sahabatku, ya..siapa lagi kalau bukan dicky, ilham dan reza mereka masih penasaran siapa laki-laki yang waktu dicafe dan kenapa aku menghindari laki-laki itu.
"vio kamu belum cerita siapa laki-laki yang kemaren?" tanya dicky sesampainya dihadapanku
"laki-laki yang mana sih?" jawabku pura-pura tidak tahu
"jangan pura-pura tidak tahu deh? Kemaren kamu yang nunjuk orangnya" tanya reza
"sudah deh jawab saja pertanyaan kita" samber ilham
"ok, aku akan cerita sama kalian tapi kalian janji sama aku tidak akan cerita sama ka rafael dan ka morgan?" jawabku kepada mereka
"emang nya kenapa sampai mereka tahu?" tanya dicky dengan polos
"kalau aku tebak pasti laki-laki itu yang pernah kamu ceritain ya?" tembak reza yang langsung disambut anggukan dari kedua sahabatku
"iya za, dia itu bisma laki-laki yang pernah aku ceritain sama kalian" jawabku
"kok dia bisa ada disini bukan nya waktu itu kamu cerita kalau dia pergi dan menetap di Amerika" tanya ilham yang masih belum ngerti
"aku juga tidak tahu ada urusan apa dia balik lagi kesini. Makanya aku tidak mau sampai kedua kakak ku tahu kalau bisma ada disini bisa-bisa bisma dihajar sama kedua kakak ku" jawabku
"kayaknya kamu masih punya persaan sama bisma?" tanya dicky yang membuat reza dan ilham melirik ku dengan aneh
"kalian ini ngomong apa sih, jangan ngaco deh. Sudah ah jangan ngomong bisma lagi kalau kakak ku denger bisa ngamuk" jawabku

Siang ini aku pulang dari kampus sendiri karna kedua kakak ku ada mata kuliah tambahan jadinya aku pulang sendiri sedangkan ketiga sahabatku pergi entah kemana. Sebelum aku pulang kerumah aku mau mampir ke mall untuk membeli sepatu kets, sesampainya dimall aku langsung mencari toko sepatu. Setelah 30 menit berkeliling akhirnya aku mendapatkan sepatu yang aku cari, aku sudah merasa puas mendapatkan barang yang aku cari karna hari sudah sore aku putuskan untuk pulang kerumah takutnya mama dan kakak ku mencari aku soalnya tadi tidak sempat ijin ke mereka hehe...(maaf ya mah) aku berjalan menuju loby mall untuk mencari taxi, tiba-tiba aku ditabrak seseorang dari belakang yang membuat aku jatuh.
"aduuuh" ringisku sambil mengusap lututku yang sakit akibat terbentur lantai
"maaf, maaf, maaf ya.. Aku tidak sengaja, kamu tidak apa-apa?" katanya sambil mejulurkan tangan nya
"kamu ini kalau jalan lihat-lihat dong?" jawabku dengan nada kesal
Perlahan aku bangkit dan membersihkan tangan dan celanaku yang kotor setelah selesai membersihkan tangan dan celanaku yang kotor segera aku melihat orang yang menabrakku hingga terjatuh. Terkejutnya aku saat melihat orang yang menebrakku ternyataaa...

Ya...dia adalah bisma, dengan langkah seribu aku langsung berbalik arah dan secepat mungkin menjauh dari hadapannya tapi secepat mungkin dia menarik tanganku sehingga langkahku terhenti.
"viola, kamu viola kan?" tanya bisma
"bukan, aku bukan viola? Maaf anda salah orang" jawabku yang membelakanginya tanpa ingin melihat wajahnya
"kamu pasti viola, aku tidak mungkin salah orang" tanya nya lagi yang masih memegangin tanganku
"aku sudah bilang aku bukan viola, jadi tolong lepasin tangan aku" jawabku yang masih tidak mau mengaku
"aku tidak mungkin salah orang karana aku sangat mengenal kamu walaupun kita berpisah 2 tahun tapi aku masih inget kamu. Plis vio, kasih aku kesempatan untuk jelaskan semuanya. Aku tidak akan melepaskan tanganmu" kata bisma yang memohon agar aku memberi kesepatan kepadanya
"sudah cukup, tidak ada yang perlu dijelaskan. Semuanya sudah jelas, kamu lebih memilih citra dan pergi ke Amerika untuk menetap disana dan menikah dengan nya. Jadi buat apa kamu jelasin lagi, aku sudah ikhlaskan kamu dengan sahabatku" jawabku yang masih membelakanginnya
"berarti benar kamu ini viola, viola yang aku sayang. Sekarang kamu ikut aku!" kata bisma

Dengan cepat dia menarik tanganku menuju mobilnya dan mengajakku pergi kesuatu tempat agar kita bisa ngobrol. Aku yang tidak bisa melawan karna pegangan tangan nya cukup kuat yang membuatku terdiam hanya mengikutinya, tidak lama kemudian kita sampai disebuah taman. Ya..taman yang bisa aku dan bisma datangin sepulang sekolah dan ditaman ini pula banyak kenanganku bersama bisma "ternyata dia masih ingat dengan taman ini, setelah 2 tahun dia pergi ke Amerika" gumamku dalam hati. Kami pun turun dari mobil dan bisma langsung membawaku dekat danau. Sore ini danau cukup sepi tidak banyak orang yang berada ditempat ini sehingga membuat bisma leluasa untuk mejelaskan semuanya kepadaku.
"vio maafkan aku telah menyakitimu. Aku tidak bermaksud menyakiti hatimu tapi keadaan yang membuatku seperti ini" kata bisma yang memecahkan keheningan kami
"kenyataan nya kamu sudah menyakiti hatiku, kamu sudah merusak semuanya. Dulu kamu pernah janji padaku tidak akan menyakitiku dan meninggalkan ku tapi buktinya mana? Kamu malah selingkuh dengan sahabatku sendiri dan pergi ke Amerika. Buat apa sekarang kamu mencariku lagi bukan kah kamu pergi ke Amerika akan menikah dengan citra dan menetap disana" jawabku dengan suara bergetar dan menahan tangis
"aku tau aku salah sudah membuat hatimu terluka tapi ijinkan aku untuk mejelaskan semuanya supaya kamu tidak salah paham. Sebenernya orang tua ku menjodohkan aku dengan wanita lain dan ternyata wanita itu citra sahabatmu, awalnya aku menolak perjodohan ini karena aku lebih memilih kamu dibandingkan citra tapi orang tua ku bersikeras untuk menjodohkan ku dengan citra sampai mereka mengancam akan menyakitimu. Aku tidak ingin kedua orang tua ku menyakitimu makanya aku memilih untuk menerima perjodohan ini. Memang benar aku pergi ke Amerika bersama citra untuk menikah dan menetap disana tapi tuhan berkehendak lain citra meninggal saat kecelakaan sewaktu kami pergi. Semenjak meninggalnya citra kedua orang tua ku tidak memaksakaan kehendaknya untuk menjodohkan ku dengan wanita lain dan membebaskan ku untuk memilih jodohku sendiri, makanya aku balik ke Indonesia untuk menemuimu dan menjelaskan semuanya kepadamu. Sebenarnya aku masih sayang sama kamu dan ingin kita kayak dulu lagi" kata bisma panjang lebar

Seketika dadaku terasa sesak mendengar kalau sahabatku meninggal walaupun dia telah menghianatiku tapi aku tetap mengagapnya sahabat, tanpa kusadari mataku berkaca-kaca sudah tidak tahan menahan butiran air mata. Aku hanya terdiam tidak menjawab apa pun, tiba-tiba bisma berlutut dihadapanku dan memegang tanganku.
"vio maafkan aku, aku sudah cukup teriksa dengan perasaanku ini. Aku tahu kesalahanku mungkin sudah tidak bisa termaafkan lagi tapi aku mohon kasih aku kesempatan sekali lagi untuk menebus semua kesalahanku kepadamu" bisma memohon kepadaku agar mendapatkan kesempatan
"aku tidak bisa menjawabnya sekarang, aku butuh waktu untuk memikirkannya" jawabku dan segera bangkit tapi bisma masih menggenggam tanganku
"plis bis, tolong lepasin tangan kamu. Aku harus pulang nanti mama dan kedua kakak ku mencariku" jawabku yang berusaha melepaskan tanganku dari genggama tangan bisma tapi genggaman nya semakin kuat sehingga aku tidak punya cukup tenaga untuk melepaskan nya

Tiba-tiba dari arah belakang terdengar suara yang cukup hafal ditelingaku
"lepasin tangan ade gw sekarang!!" suara itu cukup lantang sehingga membuat kami kaget dan kami menoleh kebelakang terlihat ka rafael, ka morgan dan ka rangga sudah berada dibelakang kami.
"ka rafael..." kataku saat melihat ka rafael dengan muka marahnya, baru kali ini aku melihat ka rafael semarah ini sampai dia menyebutkan kata "gw"
Tiba-tiba bisma melepaskan tanganku dengan cepat ka morgan menarik tanganku mendekatinya
"buat apa lo nemuin ada gw lagi? Belum cukup lo sakiti ade gw sampe dia masuk rumah sakit dan tidak sadarkan diri selama 2 hari" tanya ka rafael dengan nada tinggi
"maafkan aku raf, ijinkan aku jelasin semuanya kekalian agar kalian tidak salah paham" jawab bisma
"alah.. Sudah tidak ada yang perlu dijelasin lagi semuanya sudah jelas. Lo sudah nyakiti hati ade gw dan buat gw itu semua sudah cukup" balas ka rafael yang semakin marah
"sekarang lo pergi dari hadapan gw atau gw akan pukul lo?" kata ka rafael yang emosinya semakin menjadi
"aku tidak akan pergi dari sini sebelum aku jelasin semuanya sama kalian. Kalau kamu mau pukul aku silahkan, aku rela karena aku masih sayang dan cinta sama viola jadi aku mohon kalian denger dulu penjelasan dari aku" pinta bisma sambil berlutut dihadapan ka rafael
"lo ini bener-bener bikin gw naik pitam" teriak ka rafael yang sudah siap dengan mengepalkan tangan nya dan siap mukul bisma dengan pukulan nya, secepat mungkin aku menahan ka rafael untuk tidak menghajar bisma tapi aku terlambat ka rafael sudah melancarkan pukulan nya tepat dipipi sebelah kanan bisma sehingga membuat bisma jatuh. Aku langsung mendekap bisma agar ka rafael tidak menghajarnya lagi biar aku saja yang terkena pukulan ka rafael
"ka sudah cukup!! Aku mohon kakak kasih kesempatan buat bisma jelasin semuanya" teriak ku sambil melihat muka bisma yang sudah bonyok
"vio ngapain kamu belain laki-laki yang sudah menyakiti hatimu. Dia itu tidak pantas kamu bela!!" kata ka rafael yang sudah siap dengan mengepalkan tangan nya
Ka rangga yang dari tadi diam akhir angkat bicara
"sudahlah raf, kasih dia kesempatan buat jelasin semuanya" kata ka rangga
"kenapa lo jadi belain dia?" jawab ka rafael
"bukan nya gw belain dia. Disini gw tidak belain lo atau pun dia tapi gw kasihan sama viola. Lo tidak kasihan sama ade lo sendiri" tanya ka rangga
"kenapa ade gw harus dikasihani?" tanya ka rafael kepada ka rangga
"lo tidak tahu raf selama ini vio tersiksa dengan perasaannya sendiri karena harus membohongi dirinya sendiri kalau dia masih sayang sama bisma. Selama ini vio selalu diam tidak mau semua orang tahu tentang perasaan nya tapi gw mengerti dengan sikap vio dan harusnya lo sebagai kakaknya tahu hal ini dan mengerti" jawab ka rangga
"ka rangga tahu dari mana tentang perasaanku selama ini walupun aku sudah menutupi semua ini selama 2 tahun, ternyata selama ini ka rangga selalu memperhatikan sikapku dan selalu mengerti tentang perasaanku seperti apa bahkan sampai hal yang semua orang tidak tahu tapi dia tahu tanpa aku harus bicara" gumamku dalam hati
"lo sebagai kakak jangan egois, lo harus bisa mengerti perasaan ade lo sendiri. Sekarang ade lo sudah dewasa, dia sudah bisa menentukan pilihannya sendiri, lo sebagai kakak harus bisa mendukung piliha ade lo. Lo tidak bisa selamanya ngatur-ngatur kehidupan ade lo berikan dia kebebasan untuk menentukan pilihannya sendiri" jelas ka rangga yang membuat ka rafael diam seribu bahasa
Hening menyeliputi suasana sore ini, semuanya masih terdiam dan tenggelam dengan pemikiran nya masing-masing. Memang tidak bisa dipungkiri semua omongan ka rangga tadi adalah ungkapan dari hatiku yang selama ini aku pendam dan semua orang tidak ada yang menyadarinya kecuali ka rangga. Keheningan mulai terpecahkan saat ka morgan berbicara
"vio, apa benar yang dibilang sama rangga?" tanya ka morgan
"iya ka, semua yang dibilang sama ka rangga benar. Aku masih sayang dan cinta sama bisma walaupun bisma pernah menyakiti hatiku tapi aku tidak bisa bohongi perasaanku sendiri kalau aku masih sayang dan cinta sama bisma jadi aku mohon sama kakak untuk merestui hubunganku dengan bisma" jawabku dengan suara bergetar
"kamu kenapa tidak bilang sama kakak kalau kamu masih sayang sama bisma? Maafkan kakak kalau selama ini tidak pernah bisa mengerti perasaan kamu" kata ka rafael
"tidak apa-apa kok ka, harusnya aku minta maaf sama kakak. Maafin aku juga ya ka.." jawabku
"ka morgan juga minta maaf ya vio, kakak tidak pernah ngerti perasaan kamu" balas ka morgan

Tiba-tiba ka rafael mendekati aku dan bisma, ka rafael menunduk dan mengakat badan bisma agar dia berdiri dan ka rafael segera mengulurkan tangan nya untuk berjabat tangan dengan bisma
"bis, maafin gw ya.. Gw tidak maksud bikin lo bonyok kayak gini. Mulai sekarang gw ijinin lo balikan sama ade gw tapi ada syaratnya?" tanya ka rafael yang disambut baik oleh bisma
"terima kasih raf, lo sudah kasih kesempatan buat gw balikan lagi sama ade lo tapi syaratnya apa?" kata bisma bingung
"jangan pernah lo sakitin lagi ade gw, tolong lo bahagiain ade gw" kata ka rafael
"lo tenang aja raf, gw tidak akan sakitin ade lo gw akan menebus semua kesalahan gw sama ade lo dan gw akan membahagiakan ade lo. Itu janji gw sama lo raf" jawab bisma dan ka rafael sama bisma langsung berpelukan

Akhirnya aku dan bisma kembali merajut hubungan kita yang sempat putus selama 2 tahun. Ka rafael, ka morgan dan ka rangga merestui hubunganku dengan bisma dan mereka menjalin persahabatan bersama ketiga sahabatku. Perjuanganku untuk menunggu bisma selama 2 tahun membuahkan hasil yang baik. Jadi intinya walaupun kita sudah berpisah selama 2 tahun pada akhirnya tuhan mempersatukan kita kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar